Matrix Burger S1 HD vs Matrix Big Burger HD

Dari nama nya sudah tau kalau kedua produk ini buatan Matrix yang sudah malang melintang di dunia parabola Indonesia.

Apa aja perbedaan, kelebihan dan kelemahan masing-masing produk?

1. Dari Segi Tampilan
Matrix Burger Mini S1 HD (nanti di sebut Burger S1) adalah produk keluaran tahun 2016. Namun sudah beberapa kali mengalami perubahan model, mulai dari casing dan packing. Secara mesin sama persis meski gonta ganti kulit.

Matrix Big Burger HD (nanti di sebut Big Burger) adalah produk terbaru dari Matrix, keluar bulan Oktober 2017. Namun sekilas secara fisik mirip dengan saudara lamanya Burger S1.

Dari segi packing, keduanya mirip. Dengan corak merah dan gambar burger. Yang membedakan hanyalah nama merknya yakni Burger S1 HD dan Big Burger HD. Jadi harus jeli jangan sampai keliru dalam membelinya nanti.

Untuk masalah bagian casing, kedua receiver ini sama-sama menggunakan material full plastik. Secara panel depan juga hampir mirip dalam penataan tombol-tombol panel serta lampu LED nya.

2. Dari Segi Hardware
Dari segi port yang di dukung juga sama, terdapat 1 usb port, RCA, port HDMI dan LNB In. Sayangnya tidak ada 2 port USB dan Audio optical (khusus utk Big Burger saja).

Bagian terpenting dari perbedaan kedua receiver dapat terlihat saat membuka casing kedua receiver. Disini akan nampak perbedaan nya dengan sangat jelas. Burger S1 HD dibagi 3 mesin, yakni PSU, panel dan Mainboard. Ketiga nya dipisahkan oleh kabel jumper. Hal ini lebih mudah jika PSU atau panel atau mainboard rusak dapat ganti.

Di sisi mainboard, bisa dilihat Burger S1 menggunakan Chipset tipe ALI dengan kapasitas memory 4mb.

Untuk Big Burger, mesin sebenarnya dibagi 2, PSU dan Mainboard. Cuma sayangnya PSU dan Maindboard di solder menjadi 1 bagian, tidak menggunakan kabel jumper. Serta bagian panel juga menyatu dengan mainboard.

Hal ini akan menjadi kerumitan sendiri jika terjadi kerusakan pada salah satu bagian.
Jika dilihat di mainboard, ditemukan bahwa chipset nya menggunakan jenis Montage dengan kapasitas memory 4MB. Sama persis dengan yang digunakan oleh A1 Old atau Tanaka/Burger S2.

Dari perbedaan chipset, maka dari segi tampilan menu juga mengalami perbedaan signifikan. Menu Big Burger sangat mirip dengan merk Skybox, untuk Burger S1 khas receiver ALI yang lebih simple dan user friendly.

3. Dari Segi Fitur
Kedua receiver sebenarnya memiliki fitur yang sama yakni Support Bisskey, Power Vu, Tandberg, Ccamd, Youtube, USB Modem atau USB Wifi dll.

Namun pastinya memiliki kinerja yang berbeda.
Untuk kinerja Power Vu dan Tandberg, harus di akui bahwa Big Burger memiliki kinerja yang bagus, lebih cepat autoroll. Untuk Burger S1, seperti receiver yang menggunakan chipset ALI, agak lama membukanya.

Kinerja CCCAMD, sekali lagi lebih bagus Big Burger. Hal ini sungguh aneh, chipset ALI terkenal memiliki kinerja CCCAMD yang smooth. Namun sejak tahun lalu hal ini tidak terjadi pada receiver chipset ali (kelas murah).

4. Dari Segi Kualitas Gambar & Audio
Beralih ke bagian kualitas gambar dan suara. Gambar secara jujur receiver Burger S1 lebih tajam namun Big Burger lebih Halus jika dilihat.

Kualitas audio tidak ada perbedaan signifikan.

5. Dari Segi Software
Untuk hidden menu, Burger S1 menggunakan kode 6666. Membuka menu Patch Key (Bisskey dll) tekan tombol menu, arahkan ke instalasi dan tekan 6666 lalu cari Patch Key.

Membuka menu CCCAMD, tekan menu, arahkan ke network dan tekan 6666 lalu cari Server.
Di Big Burger, kode nya menggunakan 8888. Masuk menu arahkan ke seting dan tekan 8888 maka akan muncul akses. Di menu akses akan terdapat beragam pilihan. Mulai Bisskey, CCCAMD, Powervu dll.

Dukungan software dari kedua receiver ini sebenarnya masih di dukung oleh pihak Matrix. Namun Burger S1 sepertinya sangat lambat sekali, hingga detik ini belum ada update terbaru dari receiver ini untuk membuka Sony, Sport 24 dan PBO. Mungkin keluaran jadul.

Berbeda dengan Big Burger, yang dalam 1 bulan ini sudah ada update software terbaru mengikuti perkembangan teknologi parabola.

Oh ya. Satu hal perbedaan yang sangat mencolok adalah Burger S1 sudah mendukung codec AVS+ namun Big Burger belum mendukung codec ini. Jadi penonton yang ingin menonton channel AVS+ chinasat harus jeli untuk membeli receiver, jangan sampai salah pilih.

6. Kesimpulan
Untuk sobat yang mengutamakan kecepatan membuka acakan baik Powervu, Bisskey, ataupun CCCAMD serta kecepatan update SW (bisa buka sport 24) maka disarankan menggunakan Matrix Big Burger karena Chipsetnya yang lebih cepat dalam buka acakan, dan dukungan update SW nya yang lebih cepat.

Namun jika ingin gambar yang lebih tajam, dan dukungan codec AVS terutama untuk membuka satelit Chinasat 6A/6B tentu Burger S1 HD adalah pilihan yang tepat.



6 komentar:

  1. Cara rubah pid big burger gimana om?

    BalasHapus
  2. SW untuk lancar ninmedia ada gak, dari segi suara dan gambar nya?

    BalasHapus
  3. Saya bingung memasukan bisky nya
    Mungkin bisa ngasih solusi

    BalasHapus
  4. Mua tanya knp suara chanel tv one,antv,sama chanel luar suarany kesendat sendat,klo kualitas gambarny normal,ni digital matrik burger s2,kira2 apany?

    BalasHapus

Terima kasih atas tanggapan tulisan anda komentar anda..Saran dan masukan anda akan kami terima.

Terima kasih
Hp. 0818820753 & 08562897528

PROMO BULAN INI

Internet Wifi iConnet Salatiga Promo April 2024

 Interenet wifi murah meriah,  PROMO: BAYAR 6 BLN GRATIS 1 BLN TOTAL DAPAT 7 BLN. Wifi rumahan dari PLN. Jaringan handal. Diskon Instalasi. ...