Skybox A1 4mb vs Skybox A1 8mb.

Kedua receiver ini merupakan 1 pabrik (importir) yakni Skybox. Apa sih Perbedaan keduanya? Simak lebih lanjut di review berikut

1. Perbedaan Dari Segi Dimensi Fisik
Untuk penampilan fisik dus tidak ada perbedaan jauh. Gambar dus sama. Cuma dimensi dus Skybox AVS 8Mb lebih kecil.

Dari penampilan fisik casing receiver. Mulai dari port RCA, HDMI, Usb depan dan belakang, LNB Input, Panel Depan serta dimensi Body.

Kedua receiver persis sama tidak ada perbedaan yang signifikan.
SATU PERBEDAAN mencolok adalah tulisan H.264 terdapat di receiver Skybox A1 AVS 8MB. Namun di Skybox A1 AVS 4MB tidak terdapat tulisan tersebut.

2. Perbedaan Dari Segi Tampilan Menu Receiver
Beralih pada tampilan menu receiver, sekali lagi tidak ada perbedaan apapun pada kedua receiver ini. Yang menjadi pembeda adalah saat masuk menu receiver dan informasi.

Hal ini akan terletak perbedaan informasi software, sangat jauh berbeda karena emang berbeda mesin jadi beda software.

Satu hal yang perlu diketahui, dalam tampilan menu, pilihan memasukkan Key dan Cccamd tidak ada. Harus di munculkan dahulu secara manual. Setiap kali receiver restart akan hilang menu tersebut.

Munculkannya mudah, cukup saat kita nonton channel, tekan angka 9878 pada remote lalu masuk menu. Untuk Input key tinggal plih menu Key Edit dan plih key apa yang akan di input. Mulai dari Bisskey, Power Vu atau Tandberg. Untuk Ccamd masuk ke CS Protokol, kondisi harus konek ke receiver dulu.

3. Perbedaan Dari Sisi Hardware
Dari sisi mesin hardware kedua receiver ini sama2 memakai chipset Montage. Perbedaannya terletak pada besaran memory. A1 8MB generasi baru memakai besaran 8MB dan A1 4MB menggunakan kapasitas 4MB.

Hal ini berdampak pada fitur yang dimiliki. Kalau dari fitur umum, sebenarnya sama persis. Namun secara spesifik akan terlihat pada tampungan jumlah Channel dan Key yang akan dimuat oleh receiver.

Untuk Skybox A1 AVS 8MB akan mempunyai keunggulan jumlah channel dan key yang lebih banyak dibanding Skyboc A1 AVS 4MB.

Konsekuensi lainnya adalah pada fitur IPTV, jika kita jalankan maka pada Skybox A1 AVS 8MB akan berjalan lebih lancar (tidak berat/bufering lama).

Dan SATU KEUNGGULAN dari Receiver Skybox A1 AVS 8MB dibandingkan Skybox A1 AVS 4MB adalah fitur UBOOT.

Apa itu UBOOT? UBOOT adalah suatu fitur recovery Mode, dimana kita bisa melakulan flashing (upgrade/downgrade) ulang receiver melalui USB flash disk.

Biasanya hal ini terjadi karena Mata Merah alias salah upgrade.

Caranya bagaimana? 
Rename nama Software Skybox A1 AVS 8MB menjadi "flash" tanpa tanda petik ya. Lalu masukkan ke flashdisk kosong tanpa file lain (usahakan dibawah 8MB).

Posisi awal receiver harus tercabut dari power listrik, Lantas colokkan USB flashdisknya. Setelah itu colokkan saklar listrik dan nyalakan receiver.

Dengan cepat tekan tombol menu pada remote terus menerus sampai ada tampilan di TV bertuliskan "Software Upgrade Dont Turn Off", tunggu proses hingga selesai nanti receiver restart ulang jika berhasil).

Satu hal kembali, cara upgrade kedua receiver sama persis yakni melalui usb upgrade di menu namun hati2 dalam download filenya.

Untuk update softcam key bisa masuk key edit lalu tekan tombol merah pada remote nanti otomatis key terupdate dari flashdisk yang berisi softcam.key

Bagaimana dengan cara backup dan restore? Masih sama. Untuk backup tinggal tekan backup lalu untuk restore tinggal pilih usb upgrade dan plih file backup. Dan plih apa aja yang akan di restore, file channel, key atau all.

4. Perbedaan Dari Sisi Gambar dan Audio
Bagaimana secara kualitas gambar dan audio? Kedua receiver sama persis hasilnya, gambar sama2 tajam namun kurang halus dibanding receiver merk lain. Audio kurang nendang dikit jika dibanding merk lain.

5. Perbedaan Dari Sisi Kepekaan Tuner
Kualitas sinyal bagaimana? Kalau berkata jujur, kedua receiver sama dan standar penangkapan sinyalnya. Jika dibanding chipset Sunplus maka perbedaan jauh berbeda.

Pengaturan channel dan motor untuk kedua receiver sudah bisa berfungsi dengan baik dengan software terbaru.

6. Perbedaan Harga
Secara harga kedua receiver ini dijual dengan harga terjangkau dan cukup murah dan menarik.



Tanaka Samurai T-21 vs Tanaka Sakura T-21

Kali ini akan dibedah perbedaan dari receiver keluarga Tanaka. Kedua receiver ini sebenarnya kembar karena keluar secara bersamaan (bersama dengan Tanaka Jurassic Plastik) pada tahun 2016 lalu.

1. Dari Segi Tampilan
Dimulai dari sisi packing, kedua memiliki ukuran packing yang sama persis namun berbeda dalam hal motif. Sesuai tema nya dari Jepang. Tanaka T-21 Sakura HD (nanti disebut Tanaka Sakura) menggunakan motif bunga sakura. Sedangkan Tanaka T-21 Samurai HD (nanti disebut Tanaka Samurai) menggunakan motif ksatria samurai jaman lampau.

Dari sisi casing, kedua menggunakan material full plastik. Terdapat 2 port USB di bagian belakang dengan bentuk tersusun 2 (sangat susah digunakan bersamaan karena tempatnya yang sempit), port HDMI dan RCA(ada audio optik jg) plus LNB In.

Yang membedakan kedua receiver ini ada dibagian depan. Bentuk panel depannya berbeda satu sama lain. Susunan tombol nya jauh berbeda namun memiliki sensor remote yang sama.
Beralih jika kita membuka casing kedua receiver akan nampak ada 3 bagian mesin, yakni PSU, Mainboard dan Panel. Kedua receiver jika di perhatikan detil, sama persis. Yang membedakan ada dibagian panel karena memang memiliki panel yang berbeda.

2. Dari Segi Chipset
Untuk masalah chipset, kedua nya menggunakan jenis Montage dengan kapasitas memory 4MB. Sama dengan tipe Skybox A1 Old (tidak heran ada software Skybox yang tampilannya mirip Tanaka).

3. Dari Segi Menu
Dari segi menu, kedua nya tidak ada bedanya. Mungkin akan terlihat berbeda jika menggunakan versi yang berbeda. Karena ada tampilan menu Classic UI dan Modern UI. Tergantung versi software yang digunakan.

Jika menggunakan tampilan Classic UI maka tampilannya sama dengan bawaan pabrik. Tampilan menu berjajar horizontal dan cenderung kaku. Berlainan dengan tampilan Modern UI, yang berjajar vertikal dengan icon yang terlihat futuristik. Kelebihan dari tampilan modern UI adalah saat kita menekan menu, tampilan layar channel yang sedang kita tonton masih tempil di sisi sebelah kanan, berbeda dengan tampilan Classic UI.

4. Dari Segi Fitur
Kedua nya memiliki fitur yang sama juga. Yakni Support Power Vu, Bisskey, Tandberg, Cccamd, DVBFinder, Scam dll.

Apa itu DVB Finder? Dvbfinder adalah suatu fitur atau aplikasi di dalam receiver yang berfungsi untuk AutoBisskey (mencari bisskey otomati) dimana receiver harus konek dengan internet dahulu. Jika bisskey belum dapat mencari otomatis, dapat menggunakan scan barcode DVBFinder scara manual lalu input manual kode bisskeynya.

Perlu di ingat, hp android diperlukan dan download aplikasi DVBFinder di Google Playstore.
Apa itu saja kemampuannya? DVBFinder ternyata bisa digunakan untuk melihat sinyal via HP dengan kata lain Tracking satelit via HP tanpa bawa receiver ke atas genteng.

Sungguh hebat bukan. Tidak perlu beli satelite finder lagi yang harganya 2x harga receiver.
Bagaimana caranya? Mudah saja. Kondisi receiver harus konek ke internet via usb wifi atau usb modem. Lalu scan apliksi DVBFinder di receiver dengan aplikasi android di HP.
Perlu di ingat koneksi internet harus stabil untuk hasil yang maksimal. Jika tidak akan sering putus koneksi hp dengan receivernya.

Apa itu Scam? Scam adalah fitur cccamd gratisan. Biasanya berlaku 1 tahun. Dan digunakan di satelit S Band. Dan ada beberapa review di satelit Measat juga bisa.
Namun saat kami coba kadang bisa kadang tidak dengan menggunakan standar software bawaan pabrik. 

Sehingga tidak ada jaminan Scam bisa berjalan, dan kalaupun berjalan jangan harap semua channel terbuka serta berjalan 1 tahun penuh.
Kualitas nya pun jangan harap lancar seperti menggunakan ccamd yang beli bulanan.

Beralih ke fitur Power Vu, dengan software terbaru bisa buka Sony Sport 24 dan PBO dengan baik. Power Vu autorollnya lumayan cepat khas receiver dengan chipset Montage.

Bisskey? Nah ini yang perlu hati-hati. Untuk channel Thaicom, gunakan software yang sudah open key agar bisa berjalan dengan baik bisskeynya di Thaicom.
Bagaimana cara masuk menu Bisskey Power Vu dll?

Sangat mudah dan tidak ada hidden menu. Cukup masuk menu pilih Ekspansi, lalu masuk Key edit dan pilih acakan yang hendak dipilih.

Mau import Softcam? Tinggal tekan tombol merah.
Bagaimana dengan cccamd/scam? Masuk menu lalu pilih jaringan, tekan netklien untuk cccamd. Dan scam untuk mengaktifkan scamnya.

5. Catatan
Hal penting yang perlu kita ketahui, software untuk Tanaka ini ada 2 jenis. Yakni KOS dan GSKY. Darin2 jenis ini masing-masing ada yang menggunakan Modern UI dan Classic UI.

Namun hal paling penting, yang perlu dicatat, software KOS hanya support USB Wifi dengan chipset Railink tipe RT5730. Sedangkan GSKY hanya support usb wifi berchipset Mediatek MT7610.
Jadi hati-hati dalam membeli dan request software agar tidak salah pilih.

Untuk saat ini, software paling baru menggunakan tipe GSKY jadi yang support Sony dll hanya mendukung tipe Mediatek saja usb wifinya seperti TP Link WN727 atau Tenda WA311M.

Ada satu hal penting, saat kita mengupgrade Software atau file backup dari tampilan menu Modern UI (GSKY/KOS) ke Classic UI ataupun sebaliknya. Akan terkendala peringatan gagal.

Solusinya mudah, masuk menu peralatan, informasi lalu tekan tombol merah di remote dan tekan angka 112.
Setelah itu lakukan upgrade seperti biasanya.

6. Kesimpulan
Kesimpulannya, kedua receiver ini tidak ada bedanya. Selama ini Tanaka Sakura cenderung dilihat jelek pada kenyataannya sama persis dengan Tanaka Samurai.



Matrix Burger S1 HD vs Matrix Big Burger HD

Dari nama nya sudah tau kalau kedua produk ini buatan Matrix yang sudah malang melintang di dunia parabola Indonesia.

Apa aja perbedaan, kelebihan dan kelemahan masing-masing produk?

1. Dari Segi Tampilan
Matrix Burger Mini S1 HD (nanti di sebut Burger S1) adalah produk keluaran tahun 2016. Namun sudah beberapa kali mengalami perubahan model, mulai dari casing dan packing. Secara mesin sama persis meski gonta ganti kulit.

Matrix Big Burger HD (nanti di sebut Big Burger) adalah produk terbaru dari Matrix, keluar bulan Oktober 2017. Namun sekilas secara fisik mirip dengan saudara lamanya Burger S1.

Dari segi packing, keduanya mirip. Dengan corak merah dan gambar burger. Yang membedakan hanyalah nama merknya yakni Burger S1 HD dan Big Burger HD. Jadi harus jeli jangan sampai keliru dalam membelinya nanti.

Untuk masalah bagian casing, kedua receiver ini sama-sama menggunakan material full plastik. Secara panel depan juga hampir mirip dalam penataan tombol-tombol panel serta lampu LED nya.

2. Dari Segi Hardware
Dari segi port yang di dukung juga sama, terdapat 1 usb port, RCA, port HDMI dan LNB In. Sayangnya tidak ada 2 port USB dan Audio optical (khusus utk Big Burger saja).

Bagian terpenting dari perbedaan kedua receiver dapat terlihat saat membuka casing kedua receiver. Disini akan nampak perbedaan nya dengan sangat jelas. Burger S1 HD dibagi 3 mesin, yakni PSU, panel dan Mainboard. Ketiga nya dipisahkan oleh kabel jumper. Hal ini lebih mudah jika PSU atau panel atau mainboard rusak dapat ganti.

Di sisi mainboard, bisa dilihat Burger S1 menggunakan Chipset tipe ALI dengan kapasitas memory 4mb.

Untuk Big Burger, mesin sebenarnya dibagi 2, PSU dan Mainboard. Cuma sayangnya PSU dan Maindboard di solder menjadi 1 bagian, tidak menggunakan kabel jumper. Serta bagian panel juga menyatu dengan mainboard.

Hal ini akan menjadi kerumitan sendiri jika terjadi kerusakan pada salah satu bagian.
Jika dilihat di mainboard, ditemukan bahwa chipset nya menggunakan jenis Montage dengan kapasitas memory 4MB. Sama persis dengan yang digunakan oleh A1 Old atau Tanaka/Burger S2.

Dari perbedaan chipset, maka dari segi tampilan menu juga mengalami perbedaan signifikan. Menu Big Burger sangat mirip dengan merk Skybox, untuk Burger S1 khas receiver ALI yang lebih simple dan user friendly.

3. Dari Segi Fitur
Kedua receiver sebenarnya memiliki fitur yang sama yakni Support Bisskey, Power Vu, Tandberg, Ccamd, Youtube, USB Modem atau USB Wifi dll.

Namun pastinya memiliki kinerja yang berbeda.
Untuk kinerja Power Vu dan Tandberg, harus di akui bahwa Big Burger memiliki kinerja yang bagus, lebih cepat autoroll. Untuk Burger S1, seperti receiver yang menggunakan chipset ALI, agak lama membukanya.

Kinerja CCCAMD, sekali lagi lebih bagus Big Burger. Hal ini sungguh aneh, chipset ALI terkenal memiliki kinerja CCCAMD yang smooth. Namun sejak tahun lalu hal ini tidak terjadi pada receiver chipset ali (kelas murah).

4. Dari Segi Kualitas Gambar & Audio
Beralih ke bagian kualitas gambar dan suara. Gambar secara jujur receiver Burger S1 lebih tajam namun Big Burger lebih Halus jika dilihat.

Kualitas audio tidak ada perbedaan signifikan.

5. Dari Segi Software
Untuk hidden menu, Burger S1 menggunakan kode 6666. Membuka menu Patch Key (Bisskey dll) tekan tombol menu, arahkan ke instalasi dan tekan 6666 lalu cari Patch Key.

Membuka menu CCCAMD, tekan menu, arahkan ke network dan tekan 6666 lalu cari Server.
Di Big Burger, kode nya menggunakan 8888. Masuk menu arahkan ke seting dan tekan 8888 maka akan muncul akses. Di menu akses akan terdapat beragam pilihan. Mulai Bisskey, CCCAMD, Powervu dll.

Dukungan software dari kedua receiver ini sebenarnya masih di dukung oleh pihak Matrix. Namun Burger S1 sepertinya sangat lambat sekali, hingga detik ini belum ada update terbaru dari receiver ini untuk membuka Sony, Sport 24 dan PBO. Mungkin keluaran jadul.

Berbeda dengan Big Burger, yang dalam 1 bulan ini sudah ada update software terbaru mengikuti perkembangan teknologi parabola.

Oh ya. Satu hal perbedaan yang sangat mencolok adalah Burger S1 sudah mendukung codec AVS+ namun Big Burger belum mendukung codec ini. Jadi penonton yang ingin menonton channel AVS+ chinasat harus jeli untuk membeli receiver, jangan sampai salah pilih.

6. Kesimpulan
Untuk sobat yang mengutamakan kecepatan membuka acakan baik Powervu, Bisskey, ataupun CCCAMD serta kecepatan update SW (bisa buka sport 24) maka disarankan menggunakan Matrix Big Burger karena Chipsetnya yang lebih cepat dalam buka acakan, dan dukungan update SW nya yang lebih cepat.

Namun jika ingin gambar yang lebih tajam, dan dukungan codec AVS terutama untuk membuka satelit Chinasat 6A/6B tentu Burger S1 HD adalah pilihan yang tepat.



K-VISION PARABOLA

K-Vision C-band Harga perangkat + instalasi Rp. 950.000,- NETT untuk 1 TV.
Perangkat jadi hak milik dan bisa dipindah tangankan.

Peangkat terdiri: Dish MESH 7,5 feet, LNB C- Band  2 unit+Topi, kabel 15 meter, tiang focus Galvanis anti karat, Receiver K-Vision Tipe C-2000.
Kualitas gambar MPEG-4/HD (resolusi gambar 720i & 1080i)

Bisa diisi vocher paket, pembelian vocher bisa melalui ALFAMART, INDOMARET Kantor POS, Dealer, ATM BCA-Bank Mandiri- Bank Danamon. Elevania, Seven Eleven, PPOB.

Tayangan Unggulan (Channel Premium):
BeINSPORT 1-2-3 pemegang hak siar Liga Inggris, Liga Champions & Europa League, Ligue 1, La Liga dll.
FoxSPORT 1-2-3 Pemegang hak siar Liga Jerman, Liga Belanda, Badminton Super Series, All England, MotoGp, F-1, Tennis Australia Open, dll.

Film & Ilmu Pengetahuan: Fox Movies Premium, Fox Action Movies, Fox, Fox Crime, National Geographic, Nat Geo Wild, AFC, TVN, dll.

Jika sudah punya parabola biasa/jaring bisa beli receiver saja, selanjutnya beli vocher dan aktivasi paket pilihan.

Ada 100an channel TV tanpa iuran (tanpa Isi Vocher):
Channel MPEG-4: RCTI,  MNCTV, GlobalTV, iNews, SCTV, Indosiar, O Channel, Kompastv, NET HD, CNN Indonesia HD, Antara News, K-drama, SBS In HD, Sinema Indonesia, Dangdut Ch, Top Hits ch, MWWD Grup Myanmar, Quran Hidayah, Jawapostv, Nabawi Tv, Malakoot Shine, INTV, Ahsan TV, dll.

Channel MEPG-2: Transtv, Trans 7, Tvone, Anteve, Metro, TVRI, RTV, JakTV, Reformed 21, RUAI TV, JTV, DAAI TV, TV Edukasi, TOPTV Papua, Papua TV, BaliTV, TV Muhammadiyah, TV9  NU, RodjaTV, ASWAJA TV,  Spacetoon, DamaiTV, HCBN Indonesia, TVRI Aceh, TVRI Kaltim, TVRI Jambi, TVRI Papua, dll.




TOPASTV FREE 1 THN

TOPASTV POSTPAID.

PROMO
Hanya Bayar 3 bln bonus 9 bulan (Total 12 bulan), TOPASTV memang GOKIL!!!
Ayo segera daftar berlangganan Topas TV di PROMO! Nikmati channel-chanel luar negeri yg memiliki text bahasa indonesia & tanpa iklan di channel HBO & Fox Movies.

Pelanggan baru & Lama  Bayar Rp. 300.000 (all channel 1 thn).PROMO TERBATAS..
Pelanggan lama TOPASTV prepaid Bayar Rp. 250.000 sudah dapat all channel 1 thn.
Pelnggan baru TOPASTV PREPAID beli Receiver Only Rp. 400.000 sudah dapat all channel 1thn tinggal colok di parabola jaring anda tanpa harus menggeser atau merubah.
Jika promo berakhir maka berlaku harga normal all channel 1 bln 200.rb.

Biaya Instalasi untuk pelanggan baru Rp. 150.000,-  untuk decoder pertama, untuk decoder yg kedua dan selanjutnya (max. 4 Decoder) masing2 Rp. 50.000 untuk pemasangan pada hari yg sama.

ALL CHANNEL meliputi (Channel Sewaktu-waktu berubah): sesuai iklan gambar di bawah.
Jika receiver dipasang pada parabola jaring/biasa dapatkan ratusan channel tambahan FTA: RCTI, MNCTV, GlobalTV, iNews, Kompastv, Jaktv, RTV, El Shinta, O Channel, TVRI Nasional, TVRI Olahraga, TVRI Budaya, DAAI TV, Spacetoon, K-Drama, SBS in, Top Hits, Dangdut Channel,Anteve, TVone, Indosiar, SCTV, Metro, Transtv, Trans7, NET, Jawapostv. dll.

Syarat yg diperlukan: Fotocopy KTP/SIM, 2 nmr HP aktif  &  Nmr pelanggan PLN. Data bisa dikirim lewat WA/BBM.

Pembayaran langganan selanjutnya bisa melalui INDOMARET, ALFAMART,& PPOB.

Pemasangan akan dilakukan setelah ada verifikasi data, max H+3 setelah data diterima/verifikasi.
Perangkat dipinjamkan..






PROMO BULAN INI

Internet Wifi iConnet Salatiga Promo April 2024

 Interenet wifi murah meriah,  PROMO: BAYAR 6 BLN GRATIS 1 BLN TOTAL DAPAT 7 BLN. Wifi rumahan dari PLN. Jaringan handal. Diskon Instalasi. ...